Belajar Menghargai Kehidupan Dan Menerima Datangnya Kematian dari Film Animasi "Puss in Boots: The Last Wish"
Satu lagi film yang membuatku sedikit menyesal karena tidak menontonnya di bioskop, adalah sekuel Puss in Boots: The Last Wish. Film ini akan masuk ke dalam daftar film favorit yang menurutku wajib teman-teman tonton, setidaknya sekali seumur hidup. Dan film ini memang juga jadi salah satu motivasiku dalam kembali berhadapan dengan laptop dan menulis, hehe. Kan, sesuai tagline-nya, "Berbagi cerita, mengungkapkan rasa", anjay.
Selain itu, aku mulai berusaha membuka diri biar terasa lebih dekat sama teman-teman pembaca dengan mengganti kata "Saya" menjadi "Aku", gak tahu kedepannya kata ganti ini akan berpengaruh gimana, tapi coba aja dulu, hehe. Ok, lanjut ...
Siapa Puss in Boots?
Sebelum masuk ke filmnya, aku mau jelasin siapa itu Puss in Boots. Teman-teman mungkin lebih banyak kenal si kucing oyen ini di franchise Shrek, sebagai salah satu rekan sang ogre [baca: o-ger] yang menemaninya berpetualang. Nah, originalnya Puss ini berasal dari dongeng asal Italia (Judul Italianya, "Il gatto con gli stivali"), seekor kucing antropomorfik (sebutan untuk makhluk yang punya sifat seperti manusia) yang membantu tuannya dalam meraih kekayaan, kekuasaan, dan menikahi putri kejaraan. Itu kata wikipedia.
Dengan ciri khas topi, jubah, pedang, dan tentu ... sepatu bot, karakter Puss in Boots terinspirasi dari beberapa tokoh fiksi heorik lainnya, seperti Zorro, James Bond, dan Indiana Jones. Kata wikipedia. Dan kalau dilihat-lihat, sih, cenderung condong ke Zorro (bukan Zorro One Piece, tapi the Mask of Zorro), dengan atributnya kayak pedang, jubah, dan topi nya. Malah, pengisi suara Puss in Boots dan pemeran Zorro (tahun 1998 & 2005) adalah orang yang sama, Antonio Banderas. Anjay, jadi makin sama, kan, vibes-nya?
Sinopsis
Masuk ke filmnya, Puss in Boots: The Last Wish adalah sekuel dari film Puss in Boots tahun 2011. Aku belum nonton film pertamanya, sih, tapi jalan cerita dari sekuel ini mudah diikuti dan terasa tidak begitu ada sangkut paut secara langsung dengan film sebelumnya, paling hanya tokoh dari film pertama yang muncul lagi.
Oke, lanjut ke sinopsisnya, film ini berawal dari sikap semena-mena Puss yang meremehkan kematian. Tahu, kan, mitos kucing punya 9 nyawa? Nah, Puss in Boots sang legenda yang narsis ini senang berpetualang sekaligus memamerkan keahliannya, menantang para monster maupun penjahat di negeri dongeng sambil mengagungkan aksi heroiknya. Sampai suatu hari dia dinyatakan "mati" akibat tertiban lonceng besar, kemudian bangun di klinik kesehatan, dokter menyatakan bahwa sebenarnya Puss akan benar-benar mati kalau dia tidak berhenti beraksi, karena kali ini adalah nyawa terakhirnya (delapan nyawa lain dia sia-siakan begitu saja).
Puss tentu meremehkan hal itu dan mengatakan dia tidak takut apapun,
"I'm Puss in Boots, I laugh in the face of death!"
- Puss in Boots: The Last Wish
Hingga pada saat dia minum di bar (minum susu, kok), Puss bertemu serigala berjubah hitam yang membawa celurit. Puss merasa tertantang dengan kehadirannya dan mereka sempat berkelahi, tapi entah kenapa tiba-tiba Puss in Boots merasakan ketakutan luar biasa sampai dia lebih memilih kabur di tengah-tengah perkelahian dan meninggalkan pedangnya begitu saja.
Puss sempat beberapa lama menetap di rumah Mama Luna, sang wanita pecinta kucing, demi mencari rasa aman dan pensiun sebagai pendekar (beberapa lamanya gak diceritain secara gamblang, tapi dilihatin di sini kalau Puss sampai tumbuh janggut, mungkin beberapa tahun(?)). Menjalani rutinitas yang sama setiap waktu membuatnya jenuh, tapi Puss tetap menjalaninya karena dia tidak tahu harus ke mana, ditambah ketakutannya jika bertemu dengan sang serigala lagi.
Di rumah itu Puss juga sempat bertemu dengan seekor anjing terapi yang menyamar jadi kucing demi bisa makan dan bertempat tinggal, anjing itu senang bicara dengan Puss karena dia menganggap akhirnya bisa bertemu hewan ajaib yang juga bisa bicara, soalnya di rumah Mama Luna kucing-kucing di sana hanya kucing domestik biasa.
| Goldilocks dan keluarga beruang |
Nah, barulah misi utama muncul. Yakni ketika Goldilocks dan keluarga beruangnya (dari dongeng Goldie and Bear) menggrebek rumah Mama Luna demi mencari Puss sebab membutuhkan bantuannya untuk mencuri peta ajaib menuju lokasi tempat bintang permohonan, dan peta itu diketahui berada di pabrik pie milik Big Jack Horner, sang pengusaha kue pie yang senang mengoleksi benda-benda ajaib.
Motivasi berpetualan Puss bangkit lagi begitu menguping pembicaraan Goldilocks dan para beruang, hingga dia akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah Mama Luna menuju tempat Big Jack Horner, dengan harapan kalau dia berhasil menemukan lokasi bintang permohonan melalui peta ajaib itu, maka dia bisa berharap meminta kedelapan nyawanya lagi. Simpel, kan?
| Puss dan Kitty |
Tapiii .... tentu tidak semudah itu, banyak tantangan dan rintangan dan rasa bersalah dan penerimaan (banyak amat 'dan'-'nya, wkwk) yang harus dihadapin oleh si kucing oyen ini, bersama dengan sang anjing yang disebut "Perrito" (Bahasa Spanyol dari "Anak Anjing") dan rekan perempuannya, Kitty Softpaws, mereka bertiga menelusuri hutan kegelapan untuk menemukan lokasi bintang permohonan, dan peta itu adalah kuncinya. Sebab, setiap makhluk memiliki jiwa yang berbeda, dan itu akan merepresentasikan tiap jalan di peta itu.
Tanggapan
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari cerita ini, tentang kepercayaan, penerimaan, dan memaafkan. Di kisah ini tiap karakter punya latar yang cukup kuat untuk mendorong tindakan yang mereka lakukan. Setiap dari mereka punya motif masing-masing mengapa ingin sekali mengutarakan harapan ke bintang permohonan, dan aku merasa plot, animasi, dan dialognya benar-benar berada di porsi yang pas. Kalau kata Goldi, "just right".
Dari segi animasi, menurutku film ini estetik dan memanjakan mata. Visualnya memukai dan coloring-nya enak dilihat, gitu. Gak terlalu lebay dalam movement karakternya tapi juga gak terlalu kaku, tetap mempertahankan sisi cartoonist di dalamnya.
| Lihat betapa imutnya dia aksjfhkdkajk (YouTube) |
Dari cerita ini juga aku menangkap makna dari kepercayaan. Sakit hati ketika kepercayaan yang sudah kita berikan justru malah dikhianati itu wajar, tetapi bukan berarti kita harus menutup diri dan enggan menerima kepercayaan lain. Awalnya mungkin sulit, tapi perlahan kita akan tahu siapa orang-orang yang memang patut kita percaya dan mana yang bukan.
Kemudian tentang penerimaan dan keikhlasan, dari kisah Golidilocks dan keluarga beruang, juga latar belakang Perrito, aku mendapat pelajaran untuk bersyukur akan apa yang diberikan di hidup ini. Yang ini beneran gak bisa tanpa spoiler, jadi akan kubahas nanti di bawah.
Lalu tentang komunikasi, aku senang banget ketika scene Puss dan Kitty saling mengungkapkan isi hati yang mengganjal di diri masing-masing, saling meluruskan hati yang tertutup gengsi, sehingga akhirnya mereka bisa saling mengerti dan memahami perasaan satu sama lain, membuat permasalahan sebelumnya clear, ibarat akhirnya ngomong, "Oh, so that's why".
Memang, ya. Komunikasi itu penting, bukan cuman kepada pasangan, tapi kepada semua orang. Termasuk keluarga, atau bahkan diri kita sendiri, hehe. Beneran deh, monolog dengan diri sendiri itu membuka peluang kita untuk mengetahui perasaan kita, loh, caranya bisa dengan bicara secara lisan, maupun menulis (lah, malah curcol).
Oke, sepertinya segitu saja yang dapat kutulis tentang pengalamanku menonton film ini di Netflix (akhirnya kesampaian juga, wkwk). Jadi penasaran sama filmnya yang pertama, tahun 2011, tapi waktu dicari gak ada di Netflix, malah adanya versi series 😕. Tapi tak apa, mungkin kapan-kapan akan kutonton.
Spoiler Alert! Pembahasan tentang Goldilocks dan Perrito
Di sini aku mau membahan lebih tentang kisah Goldi dan keluarga beruang dan Perrito si anjing karena aku suka latar belakang mereka, yang meskipun singkat, tapi mengena.
Jadi, Goldi adalah gadis yatim piatu yang awalnya menyelinap ke rumah keluarga beruang demi mencari tempat singgah. Rumah itu dihuni oleh beruang yang dipanggil Mama, Papa, dan Baby, sampai akhirnya dia diadopsi dan tumbuh di sana. Alasan Goldi ingin memohon pada bintang adalah agar dia bisa mendapatkan keluarga yang diimpikan, yakni keluarga manusia. Tapi, Goldi menyembunyikan niat itu dari keluarga beruang, dan ketiganya kaget ketika Goldi mengungkap kebenaran itu.
Tapi di sini letak pelajaran itu kudapatkan, para beruang memang awalnya kaget dengan ungkapan Goldi. Gimana gak, mereka adalah sosok yang merawat Goldi hingga dewasa, tapi ternyata selama ini Goldi merasa tidak cocok dengan mereka sebab mereka beruang, dan Goldi manusia. Dia sendiri sebenarnya sedih, tapi dia merasa gak pantas jadi bagian dari keluarga beruang.
Tapiii lagii nih yaa, tapii ... waktu Goldi ungkapin perasaannya itu, keluarga beruang tidak marah atau kecewa, mereka sedih, tapi mereka menerima isi hati Goldi, sebab mau bagaimana pun memang keluarga beruang bukanlah keluarga aslinya. Mama beruang bahkan bilang kalau memang itu keinginan Goldi dan akan membuatnya bahagia, maka mereka bersedia mewujudkan itu.
Di situ aku kayak ...
| awww.... |
Terus tentang Perrito, dia memperkenalkan diri sebagai anjing terapi. Di sini Perrito menceritakan latar belakangnya sebagai anak anjing yang dibuang oleh sebuah keluarga, dia dimasukkan ke dalam kaus kaki dan diisi batu, lalu dibuang ke sungai. Kerennya, dia menganggap kisah itu sebagai "Funny Story" dan menceritakannya kepada Puss dan Kitty dengan santai. Ini bukan berarti dia bodoh (ya, lugu-lugu lah, wkwkwk), tapi Perrito melihat kisah sedihnya dari sisi lain, pikirannya selalu positif dan ceria, dan itu membantunya dalam menerima keadaan dan memahami kehidupan yang diberikan. Perrito bahkan gak punya keinginan apapun, tetapi dia ikut menemani Puss dan Kitty menemukan bintang permohonan murni karena ingin menemani dan membantu mereka.
| Goldi menyandera Perrito |
Dan untuk sang serigala misterius yang kian mengincar nyawa Puss, dia memang salah satu kunci yang membantu perkembangan karakter Puss di film ini. Dan spoiler aja, sih, dia mengincar Puss karena muak dengan tingkahnya yang semena-mena terhadap kematian, makanya dia mau kasih pelajaran agar Puss menghargai dan berjuang untuk kehidupannya. Kenapa? karena dia sendiri kematian itu, ya ... serigala itu adalah sang pencabut nyawa :).
Tau istilah YOLO? "You Only Live Once", kamu hidup hanya sekali. Biasanya itu digunakan sebagai ungkapab bahwa ya ... kita ini hidup hanya sekali, makanya mesti coba ini-itu, berpetualang dan besenang-senanglah selagi masih bernyawa.
Aku lumayan setuju dengan ungkapan itu, kita memang hidup hanya sekali, tapi bukannya kita juga mati hanya sekali? Malah kita gak bisa menerka kapan kematian itu datang?
| Bonus gambar Death |
Oke, sampai sini dulu ... see ya!
=====
Judul: Puss in Boots: The Last Wish
Director: Joel Crawford
Casts: Antonio Banderas, Salma Hayek, Harvey Guillén, Florence Pugh, Olivia Colman, Ray Winstone, Samson Kayo, John Mulaney, Wagner Moura
Genre: Adventure, Family, Romance, Comedy
Release: 21 Desember 2022, 6 Januari 2023 (Digital)
(Data dari Wikipedia )
Skor pribadi: 9/10 🎬
=====
Reference:
https://en.wikipedia.org/wiki/Puss_in_Boots
https://en.wikipedia.org/wiki/Puss_in_Boots:_The_Last_Wish

Komentar
Posting Komentar