![]() |
| Pict dari Pinteres |
***
Akhirnya dapat kesempatan kembali ke blog ini untuk menuangkan pikiran saya tentang suatu hal, sudah lumayan lama saya menunda proses menulis karena tugas kuliah mulai menumpuk. Apalagi tugasnya kebanyakan presentasi kelompok, beuh .... Tapi gwencanha, alhamdulillah saya lagi ada waktu luang buat nulis, hehe.
Jangan tanya gimana cerita wattpad saya dulu, masih stuck :"). Dan untuk YouTube? Ya, cuman ada video baru buat tugas UTS. Saya masih bingung mau difokusin kemana channel itu, soalnya saya sebetulnya suka vlog tapi gak mau kelihatan muka, tapi kadang malu juga videoin lingkungan sekitar karena khawatir disangka norak, wkwk.
Lah, malah curcol (curhat colongan), wkwk. Ok, back to the point!
So ... kali ini saya mau berbagi kesan saya sehabis membaca buku berjudul Unbelieveble Japan 3 oleh Weedy Koshino, ini merupakan salah satu buku yang saya beli sewaktu event Buka Gudang Gramedia (Data buku ada di akhir halaman).
Baca juga: Borong Buku Di Buka Gudang Gramedia!
Jadi, buku karya bu Weedy ini berkisah tentang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga Indonesia yang menetap di Jepang. Di dalam buku itu membahas mulai dari seputar budaya Jepang, kebiasaan anak-anak Jepang, tradisi-tradisi sampai rekomendasi kuliner dan tempat wisata yang ada di Jepang.
First thing first, kesan saya selama membaca buku Ubelievable Japan 3 ini adalah flow. Mengalir gitu aja membuat saja jatuh ke dalam cerita yang dibangun. Kadang saya membaca ketika sarapan, kadang sebelum tidur, bahkan kadang saya membaca di kelas sebelum dosen masuk. Nah, sewaktu membaca di kelas itulah saya harus berhati-hati dalam berekspresi, kalau perlu pakai masker, soalnya disela-sela membaca pasti ada saja momen unik atau lucu yang membuat saya senyam-senyum sendiri, hehe.
![]() |
| (Gambar pribadi) |
Pembawaan tulisan beliau sangat menarik dan enak dibaca, ditambah lagi ada banyak foto-foto yang diambil yang membuat saya kagum dan tambah penasaran ingin mengunjungi negeri sakura itu. Sayangnya, foto-foto yang ada di dalamnya hitam-putih, jadi agak membatasi imajinasi saya :"). Tapi walau begitu saya tetap terbawa dengan cerita dari bu Weedy.
By the way, lanjut ke isi buku. Buku ini dibagi kedalam empat bab, yakni tentang gaya hidup orang Jepang, sikap, budaya, juga info wisata dan kuliner halal di Jepang yang masing-masing bab nya terbagi kedalam beberapa subbab.
Little spoiler alert! Ada banyak halaman yang saya tandain pakai sticy notes di bukunya karena menurut saya pribadi itu adalah hal-hal bermanfaat atau berkesan yang harus ditandain. Nah, saya pengin nulis beberapa poin yang menurut saya menarik untuk dibahas, tapi entah sampai berapa panjang, sih.
![]() |
| Lihatnya betapa banyak yang saya tandain, wkwk (gambar pribadi). |
Jadi, ada subbab berjudul "Empat Alasan Jepang Bisa Jadi Negara Besar", di sana disebutkan bahwa Jepang mejadi negara maju nan inovatif seperti sekarang karena sikap masyarakatnya yang disiplin, menjaga kebersihan, tepat waktu, dan gerak cepat (sat-set-sat-set lah, ya).
Dari yang saya tahu, negara ini memang terkenal akan kedisiplinan dan lingkungannya yang bersih. Bahkan meskipun jarang ada tong sampah di jalanan, orang-orang Jepang akan mengantongi sampah-sampah mereka (seperti tisu bekas, sampah permen karet, atau bungkusan snacks) lalu baru membuangnya begitu sampai rumah.
Impressive, right? Ya, walau tidak semua tempat bersih kinclong, shinning, shimmering, splendid. Tapi, tetap saja, selebihnya bersih.
Hal itu sudah menjadi kebiasaan yang tertanam sejak kecil, dari buku ini juga bu Weedy menceritakan kebiasaan anak-anak SD Jepang yang sering melakukan piket sekolah. Jadi, anak-anak Jepang ini akan melaksanakn piket seperti membersihkan kelas, mengepel lorong, atau membersihkan kamar mandi sekolah.
Apa yang diajakarkan di sekolah ini nantinya akan menumbukan sikap anak menjadi pribadi yang disiplin serta bertanggung jawab. Nah, budaya disiplin ini tentu berhubungan dengan sikap orang Jepang yang tepat waktu. Masyarakat di sana sangat memperhitungkan setiap langkah yang harus diambil, kebanyakan dari mereka tahu dalam mengatur kegiatannya. Bahkan bila ada kereta yang terlambat satu menit saja, maka operatornya akan meminta maaf kepada para penumpang.
![]() |
| (Gambar pribadi) |
Kemudian, gerak cepat. Kalau dalam istilah Korea mungkin seperti "Palli-palli" (cepat-cepat), kalau di Indonesia disebut Gece (gerak cepat). Jadi, orang-orang Jepang sangat efisien dalam begerak, makanya kebanyakan dari mereka itu jalannya pada cepat-cepat banget. Kalau kesenggol juga kayaknya nggak bakal sadar saking cepatnya seperti terburu-buru, wkwk. Tapi memang dengan begitu jadi lebih menghemat waktu karena kita akan lebih cepat sampai tujuan.
Namun, dibalik semua kemegahan itu memang sudah menjadi rahasia umum kalau di negeri matahari terbit ini banyak terjadi kasus seperti bunuh diri, depresi, hikikomori (mengurung diri dalam rumah), workaholic, atau istilah yang baru saya ketahui setelah membaca buku itu adalah "Kodokushi" a.k.a "Meninggal dalam kesendirian". Yaitu ketika ada seseorang yang meninggal, namun mayatnya baru ditemukan/diketahui beberapa hari/minggu/bulan kemudian, biasanya fenomena itu terjadi di kalangan lansia yang tinggal sendirian.
Saya menjadi iba ketika membacanya, di tempat dengan fasilitas-fasilitas yang sudah memadai ini bisa membantu orang-orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, dibalik kemudahan itu juga menciptakan tingkat individualitas tinggi sehingga muncul perasaan takut merepotkan orang lain, dan memilih menyendiri.
Dari buku ini juga memberi tahu kalau bahkan sampai ada orang yang tidak tahu tetangga-tetangga yang tinggal di sebelah rumah atau kamar apartemen mereka, loh. Ya, hampir sama seperti kondisi saya saat ini yang sedang ngekos, saya tidak tahu siapa tetangga-tetangga kamar saya. Tapi, saya masih ada cukup interaksi dengan penjaga kos, atau teman saya yang dari lantai berbeda.
Ya, begitulah. Menurut saya pribadi setiap negara tentu ada light side dan dark side-nya, dan itu yang membuat setiap negara unik.
Omong-omong soal unik, Jepang memang terkenal akan keunikannya ya. Di buku ini bu Weedy menuliskan beberapa tempat unik yang ada di Jepang, misalnya Pet Cafe seperti kafe landak, kafe kucing, dan lain-lain. Di pet cafe ini sama seperti kafe-kafe pada umumnya, hanya saja yang menjadi penarik perhatian adalah disana kita akan ditemani dengan hewan-hewan kawaii yang ada, bahkan bisa berinteraksi langsung.
Selain itu, ada juga toko perlengkapan hewan. Di Indonesia juga ada, sih, tapi di Jepang tuh sampai ada yang berjualan kue dan es krim khusus anjing, wkwk. Malah katanya harganya lebih mahal daripada untuk manusia.Wah, sesaayang itu mereka merawat hewan peliharaan, ya :D.
![]() |
| (Gambar pribadi) |
Selanjutnya onsen, tempat pemandian air panas, pasti banyak yang sudah tahu ini, kan? Nah, saya pun begitu, tapi saya tetap saja shock sewaktu membaca halaman tentang onsen ini. Sebenarnya bagus, sih, tempatnya, manfatnya berendam air panas juga. Hanya saja ada satu peraturan yang membuat saja mengernyitkan dahi, wkwk.
Lalu, sebetulnya ada lagi satu tempat unik yang akhirnya saya tahu tanpa perlu googling, wkwk. Meskipun saya sudah menduga-duga sejak dulu ketika menonton film-film Jepang, tapi kalau yang ini lebih baik kalian baca saja, deh, hehe.
Oh, iya. Di buku ini kita juga dibertahu beberapa tradisi dan perayaan unik yang ada di Jepang, misalnya seperti Seijin No Hii, hari kedewasaan, merupakan hari perayan bagi laki-laki dan perempuan yang baru menginjak usia 20 tahun, usia dewasa menurut hukum Jepang. Ada juga upacara menyambut roh para leluhur, di situ saya berpikir "Lah, udah beda alam kenapa dipanggil lagi?".
Tapi kemudian saya teringat akan tradisi yang ada di Indonesia sendiri, yakni haulan, doa bersama memperingati wafatnya seseorang yang biasanya diadakan setahun sekali. Nah, kata keluarga saya setiap acara haulan biasanya roh yang didoakan bisa turun kembali untuk, apa istilahnya, bersilaturahmi (?) kepada para kerabat yang hadir. Mirip, gak, sih? Kok menurut saya sedikit mirip, ya?
Selain perayaan menyambut roh, ada juga upacara mengusir roh jahat, dan hari perayaan lainnya yang bisa kalian baca di buku "Unbelievable Japan 3" ini.
Lanjut, saya mau membahas sedikit tentang orang Jepang yang hobi jalan kaki. Di buku ini diberitahu kalau orang Jepang, tuh, hampir kemana-mana jalan kaki kalau jaraknya masih dirasa dekat (jarak dekat bagi mereka kira-kira bagaimana ya?), kalau tidak jalan kaki, ya, paling naik sepeda. Eh, bahkan polisi-polisi di Jepang itu patrolinya pakai sepeda, loh, bukan motor atau mobil. Jadi, biasanya di sekitaran kompleks tersebar pos-pos polisi yang para pak pol-nya ini naik sepeda untuk memantau sekitar. Dari hobi mereka yang senang kemana-kamana hampir selalu jalan kaki atau bersepeda ini membuat saya kagum. Sehat sekali, ya?
Btw, saya juga nih sejak SMP-SMA biasanya kemana-mana lebih suka jalan kaki, soalnya gak bisa naik motor, wkwk. Tapi itu jadi kebiasaan sampai sekarang, kalau masih kuat jalan kaki, ya, saya akan jalan kaki. Jika jarak dirasa terlalu jauh, baru naik ojek online atau transjakarta.
Kemudian, di buku ini bu Weedy menulis tentang siaran ramalan cuaca yang menjadi awalan hari sebelum orang-orang beraktifitas. Saya merasa itu keren sekaligus bermanfaat, ramalan cuaca yang disiarkan lengkap dan detail, itu membantu orang-orang yang mau ke luar rumah jadi tahu apa saja yang perlu dibawa. Sugoi, desu ne?
Selain itu, buku ini juga memberi kita berbagai macam rekomendasi tempat wisata memukau yang bisa menambah pengetahuan serta pengalaman kita selama di Jepang. Misalnya seperti naik becak yang ditarik orang di Asakusa, pergi ke museum tanaman bonsai, naik Gunung Takao di Tokyo, makan ramen halal di Naritaya, ke Sekai Cafe yang ramah Muslim dan vegetarian, dan banyak lagi. Lengkap ditulis alamat serta websitenya juga, loh.
![]() |
| (Gambar pribadi) |
Baiklah, sepertinya sekian dulu usalan hari ini, kalau dilanjutin lagi lama-lama saya tanpa sadar membongkar semua isinya sampai akhir, wkwk. Kalau mau tahu lebih lanjut mengenai apa saja pengalaman bu Weedy yang ditulis di buku ini, silakan dibaca, guys! (Pebelian bisa lewat online shop).
Skor pribadi: 4.5/5 🌟
===========
Judul: Unbelievable Japan 3
Penulis: Weedy Koshino
Terbit: Elex Media Komputerindo; Jakarta; 2019
Kategori: Traveling
ISBN: 978-602-04-9608-5
978-602-04-9610-8 (Digital)
===========






Komentar
Posting Komentar