Menikmati Damainya Malam Bersama Buku "Tuhan Ada Di Hatimu" Karya Habib Ja'far Al-Hadar - Review

Gambar dari Pinterest

* * *

Waktu itu ibu saya lagi butuh Al-Quran baru untuk menghadiri acara pengajian, saya diajaknya ke Gramedia, sekalian kalau saya juga mau beli buku, ceunah (Bahasa Sunda dari "katanya"). Saat itu saya berencana membeli buku "Tuhan Ada Di Hatimu" yang ditulis oleh Habib Jafar, sayangnya saat bertanya ke mbak-mbak Gramed buku itu sudah out stock alias habis. Jadi, saya urung diri membeli secara langsung. 

Kebetulan Al-Quran yang ibu saya cari--mushaf ash-shahib--juga tidak ada di sana. Alhasil, kami kembali pulang ke rumah untuk mencoba lihat-lihat buku yang sama di olshop, siapa tahu ada, dan ternyata benar! Kemudian langusng checkout.

Nah, beberapa hari kemudian paket pun sampai, saya langsung menamai serta menanggali kapan buku itu dibeli--amanah dari ibu, katanya setiap buku harus dinamai dan diberi tanggal sebagai tanda. Lalu saya mulai membaca lembaran demi lembaran di dalamanya.

Gambar pribadi

Kurang lebih saya menghabiskan waktu sekitar tiga minggu untuk menamatkan buku ini, ada lumayan banyak kalimat yang mesti di highlight dan diberi sticky note. Biasanya saya membaca buku karya Habib Jafar ini di malam hari menjelang tidur, kadang juga sembari ngeteh.

Baca juga: Ngeteh Sambil Ditemani Buku "Siapa Yang Datang Ke Pemakamanku Saat Mati Nanti?" Karya Kim Sang-Hyun

Membaca di kesunyian malam menurut saya terasa tenang--ya jangan sunyi-suyi amat sih, kalau terlalu hening jadi kerasa serem, wkwk. 

Walau sepi, tapi saya masih bisa mendengar sayup-sayup suara motor lewat, tetangga-tetangga yang mengobrol, atau suara 'kang putu dengan gerobaknya yang berbunyi khas. Apalagi bacaannya juga menenangkan hati seperti buku Tuhan Ada Di Hatimu ini.

Tuhan ada di hatimu ...

Sepanjang membaca saya seolah diingatkan kembali dengan ceramah-ceramah Habib Jafar yang biasa saya tonton di YouTube. Perkataannya sama seperti di buku ini, namun lebih lengkap dengan pembahasan yang luas.

Ada empat bab di dalamnya, disertai subbab-subbab yang ada. Keempat bab utamanya adalah tentang hijrah, kebijaksanaan Islam, akhlak Islam, juga tentang nada, canda, dan beda.

Saya sangat suka dengan kalimat-kalimat dalam buku ini yang penuh ilmu, sejarah, dan enak dibaca. Bahasanya seolah mengajak kita menelaah diri bersama tanpa terasa digurui, lebih-lebih lagi banyak quote di dalamnya yang membuat saya terenyuh. Selain itu, banyak  terselip kisah-kisah sejarah Nabi Muhammad Saw., para sahabat, juga ulama-ulama yang menginspirasi sekaligus menambah ilmu pengetahuan kita.

Topik-topik yang disuguhkan juga cenderung relevan di era sekarang, mengenai HAM dalam Islam, haram-tidaknya musik dan film, perbedaan pendapat, juga mengenai muslim moderat. Kita diberitahu kalau Islam itu bukan sekedar hukum yang hanya menghalal atau mengharamkan sesuatu, Islam itu tidak kaku dan merepotkan, tapi Islam lebih daripada itu.

Islam adalah cinta dan kasih. Bahkan, buku ini juga menerangkan kalau dalam berperang pun umat Islam melakukannya bukan karena amarah atau nafsu, melainkan karena rasa cinta.

Disamping itu, lewat buku ini saya jadi belajar banyak hal terutama belajar bagaimana meningkatkan rasa cinta kita terhadap Islam. Bagaimana merasakan kehadiran Allah Swt. di dalam hati kita.

Gambar pribadi

Sebagai manusia yang tak luput dari dosa--bahkan sampai sekarang, seringkali saya merasa bebas melakukan semau-maunya disaat sendirian, "Toh, nggak ada yang tahu," pikir saya--apalagi sewaktu awal-awal menjadi anak kos. Namun, ketika belakangan saya merasa jenuh, sendirian dan tidak ada kegiatan membuat saya lalai sehingga sering menghabiskan waktu dengan hal-hal yang sia-sia, seperti scrolling sosmed berjam-jam misalnya.

Kemudian dalam hal toleransi, Habib Jafar menyampaikan dalam buku ini bahwa Islam adalah agama yang lembut dan penuh cinta. Hendaklah seorang Muslim menjadi pribadi yang berbudi perkerti juga berakhlak mulia kepada sesama, bahkan non-Muslim sekalipun. Meskipun kita bukan saudara dalam beragama, kita tetap saudara dalam kemanusiaan.

Melalui buku ini saya seakan diberi kesadaran bahwa dimanapun kamu berada, Tuhan senantiasa melihatmu, Dia mengawasimu. Bagi saya pribadi buku ini merupakan pengingat untuk kedepannya agar saya selalu mendekatkan diri pada Allah Swt. dan menempatkan-Nya bukan hanya di akal saja (sekadar menjalankan ritual ibadah karena kewajiban, bukan renungan), tetapi juga di hati.

Gambar pribadi

Skor pribadi: 5/5 ⭐

==========

Judul: Tuhan Ada Di Hatimu

Penulis: Husein Ja'far Al-Hadar

Terbit: Penerbit Noura Books; Jakarta Selatan; 2022 (cetakan ke-10)

Kategori: Islam Populer

ISBN: 978-623-242-147-9

==========


Komentar